Dunia dan internet seakan telah di-Google-kan. Raksasa teknologi ini membuat pelbagai macam layanan guna memudahkan pekerjaan manusia. Namun tahukah Anda jika Google juga miliki produk gatot atau gagal total? Dan berikut ini 10 produk gagal Google yang dikutip dari HowStuffWorks Sabtu (02/03/13).
1. Google Wave
Mungkin ini layanan Google yang paling gatot. Jika Google+ tak terus lakukan inovasi dan inovasi, pasti akan bernasib sama dengan Google Wave. Tatkala pertama kali muncul (2009) terbatas via invitation, digadang-gadang pesaing kuat Facebook dengan didukung penuh layanan Google: Gmail, Youtube, Buzz, dll. Namun apa lacur, tak sesuai dengan yang dihebohkan.
2. Google Video
Sebelum mengakuisisi Youtube dengan mahar USD 1,65 miliar, Google miliki layanan video sendiri yakni Google Video. Setelah akuisisi Youtube, Google Video sempat beberapa kali berubah layanan. Diluncurkan tahun 2005, Google Video bahkan pernah menyasar ke bentuk penyewaan video.
3. SearchWiki, Knol, dan Sidewiki
Masih terngiang bagaimana Google begitu menggembor-gemborkan layanan ini tiga tahun lalu. 2010, Google Buzz bahkan diintegrasikan ke Gmail dan muncul di laman situs-situs internet bersanding dengan tombol Like Twitter dan Tweet Facebook. Google Buzz resmi tumbang pada 2011.
5. Google Notebook dan Shared Stuff
Dua layanan ini akhirnya digantikan atau dilebur dalam produk sukses Google lainnya seperti Google Docs dan Google Reader. Google Docs pun kini juga dilebur dalam Google Drive dengan plus penyipanan dokumen dan berkas di ‘awan’.
6. Jaiku
Google mengakuisisi Jaiku sebuah situs microblogging pada tahun 2007 lalu. Tahun 2009, Twitter menggelora dan jadi primadona di seluruh dunia. Pada tahun yang sama, muncul keretakan di internal Google yang berakibat penutupan Jaiku.
7. Dodgeball
Tahun 2005 Google lakukan dua akuisisi penting: Android dan Dodgeball. Yang pertama sukses besar. Yang kedua, justru sukses di tempat lain. Dodgeball didirikan Dennis Crowley pada Mei 2005 yang kemudian justru tak ada kepastian tatkala dipinang Google. Dua tahun berkecamuk dengan stres, Dennis Crowley hengkang dari Google dan mendirikan Foursquare yang sukses hingga sekarang.
8. Google Print Ads dan Google Radio Ads
Keduanya menyasar ke bisnis iklan namun dengan media yang berbeda konvensional (cetak) dan radio. Sayangnya dua proyek iklan ini tak berkelanjutan. Patut diingat jika dua iklan tersebut menyasar ke audiens offline. Google metrik sendiri menerjemahkan ke audiens online.
9. Google Answer
Layanan ini serupa dengan apa yang dimiliki Yahoo!, Yahoo! Answer. Namun jika difikir secara logika, jika kita bertanya padanya (Google) di mesin pencarian dan mendapatkan jawaban sangat cepat di hasil penelusuran, mengapa harus perlu layanan Google Answer? Ini yang menjadikan gagal.
10. Google Lively
Konsepnya sederhana dan menarik. Pengguna seakan hidup dalam dunia virtual dan berkomunikasi (chat) via avatar 3D. Sayangnya Google Lively hanya bernafas selama satu semester di tahun 2008.
Sumber
1. Google Wave
Mungkin ini layanan Google yang paling gatot. Jika Google+ tak terus lakukan inovasi dan inovasi, pasti akan bernasib sama dengan Google Wave. Tatkala pertama kali muncul (2009) terbatas via invitation, digadang-gadang pesaing kuat Facebook dengan didukung penuh layanan Google: Gmail, Youtube, Buzz, dll. Namun apa lacur, tak sesuai dengan yang dihebohkan.
2. Google Video
Sebelum mengakuisisi Youtube dengan mahar USD 1,65 miliar, Google miliki layanan video sendiri yakni Google Video. Setelah akuisisi Youtube, Google Video sempat beberapa kali berubah layanan. Diluncurkan tahun 2005, Google Video bahkan pernah menyasar ke bentuk penyewaan video.
3. SearchWiki, Knol, dan Sidewiki
SearchWiki, Knol, dan Sidewiki, adalah beberapa layanan yang diciptakan Google untuk membunuh Wikipedia (2008). Layanan terebut dalam bentuk ekstensi browser. Namun upaya ini gagal. Knol ditutup pada Mei 2012. SearchWiki berhenti beroperasi pada akhir tahun 2010. Dan Sidewiki terhenti layanannya pada September 2011.
4. Google Buzz
Masih terngiang bagaimana Google begitu menggembor-gemborkan layanan ini tiga tahun lalu. 2010, Google Buzz bahkan diintegrasikan ke Gmail dan muncul di laman situs-situs internet bersanding dengan tombol Like Twitter dan Tweet Facebook. Google Buzz resmi tumbang pada 2011.
5. Google Notebook dan Shared Stuff
Dua layanan ini akhirnya digantikan atau dilebur dalam produk sukses Google lainnya seperti Google Docs dan Google Reader. Google Docs pun kini juga dilebur dalam Google Drive dengan plus penyipanan dokumen dan berkas di ‘awan’.
6. Jaiku
Google mengakuisisi Jaiku sebuah situs microblogging pada tahun 2007 lalu. Tahun 2009, Twitter menggelora dan jadi primadona di seluruh dunia. Pada tahun yang sama, muncul keretakan di internal Google yang berakibat penutupan Jaiku.
7. Dodgeball
Tahun 2005 Google lakukan dua akuisisi penting: Android dan Dodgeball. Yang pertama sukses besar. Yang kedua, justru sukses di tempat lain. Dodgeball didirikan Dennis Crowley pada Mei 2005 yang kemudian justru tak ada kepastian tatkala dipinang Google. Dua tahun berkecamuk dengan stres, Dennis Crowley hengkang dari Google dan mendirikan Foursquare yang sukses hingga sekarang.
8. Google Print Ads dan Google Radio Ads
Keduanya menyasar ke bisnis iklan namun dengan media yang berbeda konvensional (cetak) dan radio. Sayangnya dua proyek iklan ini tak berkelanjutan. Patut diingat jika dua iklan tersebut menyasar ke audiens offline. Google metrik sendiri menerjemahkan ke audiens online.
9. Google Answer
Layanan ini serupa dengan apa yang dimiliki Yahoo!, Yahoo! Answer. Namun jika difikir secara logika, jika kita bertanya padanya (Google) di mesin pencarian dan mendapatkan jawaban sangat cepat di hasil penelusuran, mengapa harus perlu layanan Google Answer? Ini yang menjadikan gagal.
10. Google Lively
Konsepnya sederhana dan menarik. Pengguna seakan hidup dalam dunia virtual dan berkomunikasi (chat) via avatar 3D. Sayangnya Google Lively hanya bernafas selama satu semester di tahun 2008.
Sumber