Tanggal 3 Desember 1992 adalah waktu ketika layanan pesan singkat atau short message service (SMS) untuk kali pertama dikirimkan ke telepon seluler. Hari ini, Senin, 3 Desember 2012, layanan SMS genap berusia 20 tahun.
Asal muasal SMS bermula dari konferensi telekomunikasi perangkat mobile yang digelar di restoranpizza di Kopenhagen, Denmark. Matti Makkonen, seorang insinyur Finlandia yang menghadiri konferensi tersebut, berdiskusi dengan dua rekannya. Mereka membicarakan pengiriman pesan teks pada sistem digital seluler GSM. Kala itu GSM menjadi standar di Eropa.
Penelitian dan pengembangan layanan SMS terus dilakukan. Insinyur Inggris bernama Neil Papworth, yang bekerja di perusahaan Sema Group, masuk dalam tim pengembangan softwarelayanan SMS center untuk klien mereka, Vodafone.
Sebelum jaringan SMS Sema Group dihubungkan ke jaringan Vodafone, operator seluler asal Inggris ini melakukan serangkaian pemeriksaan ketat. Vodafone akhirnya memberi persetujuan sistem interkoneksi jaringan.
Hingga pada 3 Desember 1992, Papworth mengirim SMS bertuliskan "Merry Christmas" dari komputernya ke telepon seluler Orbitel 901 milik Direktur Vodafone kala itu, Richard Jarvis. Ponsel itu berukuran sangat besar dengan bobot 2,1 kg.
"Orang-orang selalu bertanya apakah itu adalah acara monumental," kata Papworth dalam sebuah wawancara. "Bagi saya, saya bekerja untuk Sema Group, Vodafone membayar kami untuk membuat perangkat lunak dan kami menyelesaikan pekerjaan itu."
Era SMS dimulai
Mulanya SMS digunakan untuk memberi informasi kepada pelanggan, dan itu ditawarkan tanpa biaya. Kemudian pada 1995, tiga tahun setelah SMS pertama dikirim, pelanggan ponsel seluler hanya mengirimkan rata-rata 1 SMS setiap 2,5 bulan.
Butuh waktu beberapa tahun agar SMS dikenal luas oleh pengguna. Edukasi pasar tentang layanan SMS dan inovasi T9 (Text on 9 Keys), yang memberi kemudahan dan kecepatan mengetik di keypadformat numerik, berhasil meningkatkan penggunaan layanan SMS.
Papworth tak menyangka SMS akan digunakan oleh semua pengguna ponsel. Meski dihadang oleh layanan pesan instan di ponsel pintar, Papworth percaya SMS akan terus eksis.
"Tidak semua orang memiliki ponsel pintar, GSM akan terus bergulir di beberapa negara. Tidak semua pelanggan memiliki ponsel pintar, tapi setidaknya setiap orang akan memiliki ponsel dasar," ujar Papworth seperti dikutip dari PCWorld.
Sumber
Senin, 03 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)